Selasa, 29 Desember 2009

KETERPURUKAN STRUKTUR ORGANISASI GARIS/STAFF FUNGSIONAL PADA PENDIDIKAN

Pengertian organisasi garis/staff (secara lengkap) adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Bentuk-bentuk organisasi, yaitu :
1. Organisasi Garis (Lini)
Organisasi Garis atau lini adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling menghubungkan langsung sacara vertikal antara atasan dan bawahan.
Pada organisasi ini garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab yang bercabang pada setiap tingkat pimpinan mulai dari tingkat yang teratas sampai tingkat yang terbawah. Dalam organisasi ini seseorang atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja. Oleh karena itu dalam organisasi ini seorang atasan harus dituntut untuk memiliki pengetahuan yang sangat ahli dalam bidangnya dan serba guna, karena seorang atasan tidak memiliki pembantu atau bawahan yang ahli. Jenis organisasi garis atau lini ini disebut dengan organisasi untuk perusahaan kecil.

Keburukan Organisasi Garis (Lini) :

  • Sulit untuk memperoleh dana dan melatih tenaga pengajar untuk menjadi tenaga yang ahli/serba bisa.
  • Kurangnya seorang pimpinan perusahaan yang cakap dan berpengetahuan luas.
  • Sulitnya menangani murid yang banyak, karena minimnya tenaga pengajar dan komputer yang tersedia.
  • Adanya kecenderungan seorang pimpinan untuk bertindak otoriter/diktator.
  • Secara keseluruhan organisasi bergantung hanya pada satu orang, sehingga jika orang tersebut tidak mampu atau berhalangan untuk hadir maka organisasi tersebut akan terancam kehancuran.
  • Dalam pengemabngan suatu bawahan/tenaga pengajar kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak pernah di ikutsertakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

2. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data, informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu keputusan atau kebijaksanaan. Tugas staf itu dilakukan apabila seorang pimpinan mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah pada organisasi tersebut.
Organisasi ini banyak sekali pada perusahaan-perusahaan besar yang luas daerah kerjanya serta memiliki bidang tugas yang kompleks. Organisasi ini merupakan penyempurnaan kekurangan dari struktur organisasi garis (lini).

Keburukan Organisasi Lini dan Staf, yaitu :

  • Tugas pokok para tenaga pengajar sering di nomor duakan.
  • Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah atau bantuan nasihat.
  • Sikap solidaritas dan esprit de corps karyawan berkurang, karena tidak saling mengenal. Yang dapat menyebabkan persaingan kurang sehat yang sering terjadi atau setiap para pengajar menganggap tugas-tugasnyalah yang paling terpenting.
  • Unit staf sering dapat memaksakan sarannya pada unit garis atau dapat tidak efektif jika hanya menunggu sampai diminta untuk memberikan sarannya.
  • Sulitnya untuk mengkoordinasikan yang sudah diterapkan.
  • Struktur organisasinya sangat rumit.

3. Organisasi Fungsional

Organisasi Fungsional adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut, misalnya fungsi produksi, keuangan, administrasi dn lain-lain. Dalam organisasi ini seorang tenaga pengajar tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasa saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan semua para tenaga pengajar/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan.

Pada bentuk organisasi ini dalam pembagian kerjannya mendapat perhatian yang sangat khusus. Pembagian ini didasarkan pada spesialisasi bidang yang dimilkinya masing-masing pada setiap tenaga pengajar atau karyawan. Organisasi fungsional ini diciptakan oleh F.W.Taylor

Dengan demikian para bawahan akan mendapat perintah dari beberapa orang atasan yang masing-masing memilki dan menguasai satu keahlian saja dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya masing-masing.

Organisasi dibagi menjadi 2, yaitu :

1.Organisasi Formal.
Adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2. Organisasi Informal
Adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.

Struktur organisasi adalah susunan sub-subsistem dengan hubungan wewenang dan tanggung jawabnya. Bentuk Struktur Organisasi :
a. Berdasarkan Tipe-tipe/Bentuknya Organisasi lini (line organization).
Jenis organisasi ini, pembagian tugas dan wewenang terdapat perbedaan yang tegas antara pimpinan dan pelaksanaan. Peran pimpinan dalam hal ini sangat dominan dimana semua kekuasaan di tangan pimpinan.
b. Organisasi lini dan staf (line and stuff organization).
Dalam organisasi ini staf bukan sekedar pelaksana tugas tetapi juga diberikan wewenang untuk memberikan masukan demi tercapainya tujuan secara baik. Demikian juga pimpinan tidak sekedar memberikan perintah atau nasehat tetapi juga bertanggung jawab atas perintah atau nasehat tersebut.
c. Organisasi fungsional (functional organization).
Disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan. Pada tipe organisasi fungsional ini masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.
d. Organisasi lini, staf, dan fungsional (line, stuff, and functional organization).
Organisasi lini, lini dan staf, serta fungsional ini dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan dan menghilangkan keburukan dari ketiga tipe organisasi tersebut. Dengan demikian, cocok untuk dipakai pada suatu organisasi yang besar dan kompleks.

Keburukan Organisasi Fungsional, yaitu :

  • Para tenaga pengajar/karyawan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa atasan.
  • Adanya suatu koordinasi yang sulit dilakukan.
  • Tidak adanya satu kesatuan perintah.
  • Sulit adanya kerja sama karena para tenaga pengajar/karyawan sudah merasa ahli dalam bidangnya dan juga terlalu mementingkan bidangnya.
  • Adanya sikap solidaritas yang terlalu berlebihan, sehingga dapat menimbulkan perpecahan dalam bekerja sama.
  • Para karyawan sulit mengadakan alih tugas (tour of duty = tour of area), akibat spesialisasi yang mendalam, kecuali mengikuti pelatihan lebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar